Advertisement
Sumber| Infopublik.id |Editor |SF
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan edukasi ke masyarakat mengenai pengelolaan sampah melalui media film pendek berjudul Bude Jo |Foto/Infopublik
Info720.com | Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan edukasi ke masyarakat mengenai pengelolaan sampah melalui media film pendek berjudul Bude Jo.
Direktur Jenderal
Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (Dirjen PSLB3) KLHK
Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, edukasi melalui film pendek merupakan
terobosan untuk menimbulkan kepedulian masyarakat terhadap sampah yang masih
sangat rendah.
“Berdasarkan data
Badan Pusat Statistik (BPS) terhadap perilaku masyarakat, 72 persen tidak
perduli terhadap sampah sehingga ini harus jadi perhatian kita semua. Ini tidak
hanya bicara teknologi karena sudah ada, tapi juga perilaku kita semua,” ujar
Dirjen PSLB3 dalam konfrensi pers daring pada Rabu (28/4/2021).
Menurut Dirjen
PSLB3 memunculkan kesadaran masyarakat terhadap persoalan sampah merupakan hal
yang sangat penting dan mendesak untuk dilakukan karena volume sampah rumah
tangga yang dihasilkan semakin meningkat setiap tahun.
Selain itu, kata
dia, jumlah sampah yang semakin menggunung di tempat pembuangan akhir (TPA)
akan berpotensi menimbulkan bahaya baru seperti kasus longsornya gunung sampah
di TPA Leuwigajah, Kabupaten Cimahi, Provinsi Jawa Barat, pada 2005 lalu yang
menelan 95 korban jiwa.
“Kalau tidak
punya strategi maka akan luarbiasa persoalan sampah itu. Misalnya peristiwa TPA
Leuwigajah yang longsor menyebabkan korban 95 jiwa itu,” imbuh dia, dikutip
dari Infopublik.id pada 28 April 2021.
Lebih lanjut
Dirjen PSLB3 menjelaskan terobosan KLHK adalah melalui pendekatan ke masyarakat
melalui materi edukasi yang dikemas menarik dan disesuaikan kondisi yang ada
supaya menarik minat masyarakat untuk menonton.
“Kali ini edukasi
melalui film pengelolaan sampah yang berjudul Bude Jo yang diperankan Siti
fauziah. Film ini dikemas beberapa seri dengan durasi pendek paling lama 3
menit sehingga diharapkan masyarakat bisa tergugah,” tutur dia.