Advertisement
![]() |
Pemateri dari DLHK-Kupang saat bersama peserta dalam diskusi cara-cara teknik mengolah Bambu di Aula Kantor Desa Kwanko/720/WJ |
Reporter | WJ
Editor | SF
Info720.com—Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM, Balai Pendidikan dan Pelatihan
Lingkungan Hidup dan Hutan Kupang, gelar Pelatihan Masyarakat Desa Kwangko
Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu NTB, Kamis, (26/8/2021).
Kegiatan pelatihan tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Kwangko dan Kordinator
Diklat sekitar pukul 08:00 di Aula Kantor Desa Kwangko dengan diikuti oleh peserta sebanyak 25 orang.
Dalam kegiatan
tersebut, tutor dari Dinas
LHK memberikan materi teknik dan tatacara mengolah Bambu agar
bermanfaat dan bernilai ekonomi untuk
kebutuhan masyarakat setempat.
Kades Kwangko, Nursalam
mungucapkan terimakasih kepada Dinas
LHK atas terselenggaranya pelatihan teknik mengolah Bambu di Desa Kwangko.
“Masyarakat harus
tahu bagaimana cara mengolah hasil hutan, khususnya Bambu. Karena disini yang
paling banyak adalah Bambu dan itu harus dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
kebutuhan mereka sendiri. Potensi yang ada harus benar-benar dimanfaatkan
dengan baik,” katanya saat ditemui di Kantor Desa Kwangko.
Masyarakat
Kwangko di musim hujan melakukan aktifitas petani Padi dan Jagung dan musim
kemarau masarakat mengambil Madu dan mengelolah hasil hutan, salah satunya Bambu
yang paling banyak. Hari-hari nganggur harus di isi oleh masyarakat dengan
memanfaatkan bambu agar bernilai ekonomis, ia menambahkan.
Budy Zet Mooy S.TP.M.Sc
selaku kordinator bidang akademik balai Diklat menerangkan, bahwa program ini
dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Hutan bekerja sama dengan anggota DPR RI
komisi IV, H. Syafrudin untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Tahun ini kami
mengadakan di dua tempat yang berbeda yaitu di Luncuk Kabupaten Sumbawa dan Kwangko
Kabupaten Dompu,” jelasnya.
Ia menambahkan,
Lunyuk kami melatih teknik mengolah Porang dan Desa Kwangko teknik pengolah Bambu,
karna atas dasar permintaan dari Kepala Desa dengan melihat kondisi obyektif Hutan
Kwangko.
Dalam pelatihan ini,
ada beberapa materi berkaitan potensi yang ada di lingkungan Desa Kwangko, karna
memang potensi hutan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, salah satu pelatihan ini
agar bisa meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pengolahan Bambu, tambahnya.
Lebih lanjut, Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM, Balai
Pendidikan dan Pelatihan Lingkungan Hidup dan Hutan Kupang berprogram
penyuluhan 4 provinsi yaitu Provinsi Bali, NTB, NTT dan Maluku Tenggara.
Harapanya dalam kegiatan yang berlangsung selam empat hari itu, agar bisa mengubah prilaku kehidupan masyarakat dan melalui diklat ini masyarakat mampu meningkatkan ekonominya.