Advertisement
Potret lanskap Desa Wisata Nglanggeran//Kemenparekraf/Baparekraf RI |
Sumber| Kemenparekraf
Editor| SF
Info720.com—Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menorehkan
kebanggaan dalam bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Baru-baru ini Desa
Wisata Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta terpilih mewakili Indonesia dalam
ajang Desa Wisata Terbaik, atau Best Tourism Village.
Ajang ini digagas
oleh Organisasi Pariwisata Dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO).
Best Tourism Village diadakan untuk mencari desa percontohan yang berhasil
mengembangkan pariwisata, dengan memberdayakan komunitas masyarakat setempat
dan melestarikan tradisi serta warisan lokal.
Dalam ajang ini,
UNWTO memilih desa terbaik berdasarkan inovasi dan transformasi pariwisata yang
telah dilakukan. Inovasi ini disesuaikan dengan Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (SDGs).
Ajang Best Tourism
Village juga bertujuan untuk memaksimalkan kontribusi desa wisata, serta
mengurangi kesenjangan di pedesaan. Nantinya desa wisata yang lolos seleksi dan
evaluasi UNWTO akan memperoleh predikat UNWTO Best Tourism Villages Label.
Dengan label ini,
desa wisata bisa mendapatkan pengakuan internasional sebagai contoh praktik
terbaik destinasi wisata pedesaan.
Dalam ajang ini Desa
Wisata Nglanggeran tidak berjuang sendiri. Ada dua desa wisata lain yang juga
terpilih mewakili Indonesia dalam ajang Best Tourism Village, yaitu Desa Wisata
Tetebatu (NTB), dan Desa Wisata Wae Rebo (NTT).
Terpilihnya ketiga
desa wisata tersebut telah melalui proses panjang seleksi dan evaluasi oleh
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf). Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) menjadi
gerbang utama dalam seleksi ini.
Tidak terpaku pada
keindahan alam yang dimiliki, kandidat Best Tourism Village dipilih berdasarkan
inovasi yang dilakukan.
Menurut Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf)
Sandiaga Uno, Desa Wisata Nglanggeran masuk sebagai desa wisata mandiri
inspiratif. Menparekraf bahkan menyebut Desa Wisata Nglanggeran sebagai
destinasi wisata kelas dunia.
Salah satu potensi
Desa Wisata Nglanggeran yang paling menonjol adalah ekosistem pariwisata yang
berkualitas dan berkelanjutan. Pengelola Desa Wisata Nglanggeran berhasil
mengembangkan potensi alam setempat dengan mengusung konsep wisata berbasis
konservasi, pendidikan, dan geowisata. Selain itu, desa wisata ini juga kaya akan
potensi seni dan budaya.
Banyaknya potensi
tersebut membuat Desa Wisata Nglanggeran mendapatkan kepercayaan untuk mewakili
Indonesia di ajang Best Tourism Village.
Seperti yang sudah
disinggung sebelumnya, Desa Wisata Nglanggeran memiliki keindahan alam, seni
budaya, dan sektor ekonomi kreatif yang bisa menjadi modal penting dalam
mengembangkan potensi pariwisata di desa wisata tersebut.
Daya tarik utama
dari Desa Wisata Nglanggeran terletak pada Gunung Api Purba Nglanggeran.
Kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran merupakan bagian dari Geopark Sewu.
Geopark ini telah tercatat dalam UNESCO Global Geopark (UGG).
Pengembangan wisata
geopark berhasil membuat Desa Wisata Nglanggeran memenuhi konsep pengembangan
kawasan yang ideal dengan menerapkan Geodiversity, Biodiversity, dan Cultural
Diversity.
Selain itu, Desa
Wisata Nglanggeran memiliki destinasi wisata Embung Nglanggeran, Air Terjun
Kedung Kandang, dan Kampung Pitu. Dari segi seni dan budaya, Desa Wisata
Nglanggeran tidak kalah potensial. Desa wisata ini memiliki beberapa tarian
khas, seperti Tarian Reog Nglanggeran, Gejog Lesung, dan Jathilan.
Sementara potensi
ekonomi kreatif yang dimiliki Desa Wisata Nglanggeran berupa kerajinan batik
topeng, gerabah, ramuan spa, olahan cokelat, dan batik tulis motif Gunung Api
Purba.
Potensi-potensi ini
akan menjadi nilai tambah bagi Desa Wisata Nglanggeran dalam mengikuti ajang
Best Village Tourism. Pasalnya, dalam ajang ini seni, budaya, dan gastronomi
masuk dalam penilaian.
Ditambah lagi, Desa
Nglanggeran juga telah mendapat banyak prestasi membanggakan, seperti Desa
Wisata Berkelanjutan 2021, Pemenang Asean Sustainable Tourism Award 2018,
Pemenang Desa Wisata Terbaik Asean konsep CBT 2017, CIPTA Award dari
Kemenbudpar RI 2011, hingga Juara II Desa Penerima PNPM Pariwisata Berprestasi
Tingkat Nasional 2013.
Banyaknya prestasi
tersebut menjadi bukti bahwa Desa Wisata Nglanggeran layak mewakili Indonesia
dalam ajang Best Tourism Village UNWTO.
Harapannya dengan predikat ini, desa-desa lain di Yogyakarta, khususnya Gunungkidul, dapat terinspirasi dalam mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang mereka miliki agar dikenal luas.