Advertisement
Pos Pejagaan Satpam PT. Charoen Pokphand Indonesia yang berada di Desa Monggo Kec. Madapangga Kab. Bima-NTB/STR |
Editor|MS
Reporter| STR
Info720.com | Udate harga jagung wilayah pembelian
Kabupaten Bima di dua perusahaan ternama, yakni PT. SUL dan PT CPI, Jum’at
(22/3).
Harga jagung untuk PT. Santosa Utama Lestari (SUL), berada
di kisaran angka RP.4.800 untuk jagung dengan kadar air maksimal ‘17’ dan
minimal ‘0’ tanpa potongan harga atau jagung kering. Sementara untuk harga
jagung basah tergantung rafaksi kadar air maksimal dan minimal. Harga ini
berlaku untuk vendor dan petani tanpa pengecualian.
Harga tersebut di atas sudah termasuk harga yang dibuka pada
pertengahan maret sekitar 15 maret namun baru aktif pada 21 Maret 2024, khusus
pergudangan PT. SUL.
Anom Bima Prasatio, selaku kepala Gudang SUL mengatakan,
pihaknya sekarang sudah mulai membuka pembelian sejak 15 Maret dan sudah aktif pada
21 maret. “Kami sudah memulai membeli jagung dengan harga Rp4.800 kering sesuai
kententuan dan kadar air jagung,” kata Anom.
Sementara untuk PT. Charoen Pokphand Indonesia (CPI) yang
berada di Desa Monggo, manajernya menolak bertemu media ini, alasan sibuk dan
sedang rapat, namun pihak manajernya memberikan informasi terkait harga jagung
saat ini.
Berdasarkan informasi dari satpam yang menerima awak media
ini, ia menyampaikan informasi harga jagung via satpam berada di angka yang
sama dengan PT. SUL yakni Rp.4.800.
Rupanya manajer PT. CPI enggan bertemu awak media dengan alasan
rapat dan sibuk, namun mengirim informasi via satpam, sungguh tak elok tindakan
manajer PT. CPI, padahal banyak hal yang dipertanyakan saat ini, mengingat informasi
soal harga jagung yang simpang siur.
Tindakan semacam ini tak wajar, bahkan awak media tidak diperbolehkan oleh satpam masuk lebih jauh ke dalam, ditahan di ruang penjaga satpam. Rupanya pihak CPI tidak terbuka akan informasi publik, padahal seyogianya informasi tersebut layak di terima oleh media dan akan diteruskan ke publi atau Masyarakat soal harga jagung dan lain hal. CPI terkesan menutup-nutupi soal harga jagung dan hal lain yang berkaitan dengan akses informasi publik.