Advertisement
Reporter |Sutrowijoyo|
Editor
|Sustrowijoyo|
Info720.com- Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu laksanakan kegiatan Rakor Koordinasi (Rakor) TPID dalam menghadapi kenaikan harga beras TA. 2024. Rakor dipimpin oleh Wakil Bupati Dompu H. Syahrul Parsan S.T.,M.T. Yang bertempat di Ruang Rapat Bupati, (1/3/2024).
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Dompu H. Syahrul Parsan
S.T., M.T, Sekda Kabupaten Dompu Gatot Gunawan PP S.Km., M.M.Kes, Asisten 2
Setda Dompu H. M. Syaihun, M.Si, Kabag Ekonomi dan SDA Setda Dompu Soekarno
ST., MT, Pimpinan OPD Lingkup Pemda Dompu, Pasi Inteldim 1614/Dompu Kapten Inf
Adisan, Pimpinan Cabang Bulog Bima, Kepala BPS Dompu, Kasi Datun Kejari Dompu.
Wabup menjelaskan beras merupakan komoditas pangan utama bagi
masyarakat. Sebagai komoditas pangan utama, beras mempunyai peran yang penting
terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat, Kenaikan harga beras akan berdampak
pada peningkatan kesejahteraan petani, akan tetapi disisi lain kenaikan harga
beras akan berdampak pada penurunan ketahanan pangan dan bahkan akan berakibat
pada rendahnya tingkat gizi masyarakat khususnya masyarakat golongan miskin.
Kenaikan harga beras bukanlah masalah biasa. Kenaikan harga beras
jika tidak dikendalikan maka akan berdampak pada sektor lain yang dapat
menggerakkan inflasi.
Masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah kebawah akan sangat
merasakan dampak dari kenaikan harga beras. Biaya yang dikeluarkan akan lebih
besar pada pembelian beras, sehingga pengeluaran untuk kebutuhan lain akan
terganggu (berkurang sesuai BPS 2022, rata-rata pengeluaran untuk non makan
yaitu untuk makanan sebesar 59,95% dan non makanan sebesar 40,05%.
Secara Nasional, di rumah tangga miskin, pengeluaran untuk
makanannya dapat mencapai 73,66% dan non makanan 26,34%. Sehingga kenaikan
harga beras, akan berpengaruh pada keadaan ekonomi rumah tangga.
Selain itu kenaikan harga beras akan berpengaruh pada kualitas
beras yang mampu dibeli masyarakat.
Dampak kenaikan harga terhadap Kemiskinan, penduduk miskin sangat
rentan terhadap kenaikan harga, khususnya harga pokok. Secara nasional
kontribusi komponen makanan terhadap garis kemiskinan 73,66%. Peningkatan harga
beras sebesar 10% berpotensi meningkatkan Inflasi sebesar 0,9% (langsung dan
tidak langsung) dan angka sekitar 1,3% kemiskinan, komoditas beras penyumbang
terbesar terhadap kemiskinan. Terangnya Wabup Dompu.