Advertisement
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Cabang Dompu saat menggelar aksi menuntut Pemda untuk menyelesaikan persoalan sosial di depan kantor DPRD Dompu//Tom |
Reporter | Tom | Editor | Tom
Info720.com—Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah (PC IMM) Kab. Dompu turut andil dalam menuntut Pemerintah Dompu untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan sosial yang marak terjadi di Kabupaten Dompu,
Rabu 17 April 2024.
IMM menuntut agar sekiranya Pemda Dompu mengambil sikap tegas
untuk menciptkan kondisi Dompu yang sejahtera, aman, damai, tentram dan tentu
seperti visi misinya, Dompu Mashur.
IMM memandang Dompu di akhir-akhir ini sangat risau dengan
soal-soal yang tidak selayaknya ada di Dompu, seperti gelombang kenaikan harga sembilan
kebutuhan pokok (sembako), turunya harga jagung, Narkoba yang merajalela,
kerusuhan antar kelompok, pemanah misterius, pemblokiran jalan hingga adanya
masalah sosial yang tak satupun diselesaikan dengan win-win solusi dan
cara-cara yang elegan, persuasive yang mengedepankan etika dan moralitas
sesuai kultur Bumi Nggahi Rawi Pahu.
Dalam aksinya, IMM meminta Pemda Dompu dan termasuk wakil
rakyat untuk menyelesaikan persoalan rakyat, tidak mengurus kepentingan
kelompok dan golongan semata melainkan perioritaskan kepentingan orang banyak (rakyat
Dompu).
“Harga jagung hari ini sudah kembali ke dasar tanah, kami meminta
agar stabilkan harga jagung, biar tidak merugikan rakyat, pemda harus punya
sikap yang bijak, termasuk andil dalam menentukan harga jagung, jangan biarkan perusahaan
mengambil untung secara liar, rakyat cukup dirugikan oleh mahalnya biaya hidup
dan jangan lagi dipajaki sana-sini.
“Harga jagung yang telah ditetapkan dalam HPP agar
dipertahankan, begitu pula dengan harga gas LPJ yang ikut-ikutan meroket hingga
ke langit ke-7. Dan jangan lupa pula untuk menertibkan agen dan pengecer yang
acapkali nakal, bahkan kenakalan mereka melampau batas, menimbun dan menaikan
harga secara tiba-tiba adalah kenakalan yang berulang,” tegas Andi Gunawan, PC
IMM Dompu.
Aksi yang mengambil star di depan halaman masjid raya Dompu,
kemudian berlanjut di depan Koramil (lampu merah), gedung DPRD Kab. Dompu. Disana
massa aksi membakar ban sambil orasi bergantian, hingga berlanjut ke kantor
Bupati Dompu.