Advertisement
Reporter | sustro
Editor | Nas
INFO720.Com | Bima - Diduga penyaluran bibit sapi salah sasaran bahkan gagal. Bersumber dari dana desa tahun 2023, ratusan juta rupiah digelontorkan untuk pengadaan bibit sapi di Desa O'o Kecamatan Donggo Kabupaten Bima NTB kini dipertanyakan.
Kades memberikan bantuan tersebut ke warga yang tidak berhak tetapi malah sebaliknya. "Beberapa penerima sapi itu ekonominya sudah bagus. Ada yang memiliki mobil, ada pegawai kontrak daerah dan lainnya," tegas warga via telepon yang tidak ingin disebutkan namanya, Kamis (06/06/2024).
Selain itu dia juga menjelaskan bahwa Kades memberikan bantuan ratusan juta rupiah dari Dana Desa (DD) sama sekali tidak berpengaruh terhadap peningkatan pemberdayaan peternak. Hampir sebagian besar warga menjual bibit sapi tersebut.
"Yang saya tahu beberapa warga penerima manfaat tidak memelihara sapi-sapi itu melainkan dijual bahkan sapi-sapi itu ada yang mati," ungkapnya.
Program pengadaan sapi anggaran DD tahun 2023 seharusnya dapat dinikmati oleh masyarakat namun hal itu tidak sejalan dengan kenyataan. Bibit sapi yang disediakan oleh pemerintah desa kebanyakan kurus, kecil dan penyakitan.
"Sebenarnya bibit sapi belum layak untuk diternak karena sapi kecil dan kurus. Penerima bantuan menjual sapi itu dengan harga dua juta rupiah per ekor," terangnya.
Ditanya siapa saja penerima bibit sapi di desa tersebut, ia dengan jelas menyebut satu persatu nama warga penerima. "Lebih kurang 20 orang," lanjutnya.
Setelah dikonfirmasi dia mengungkap bahwa penerima manfaat saat ini sebagian berstatus Honor daerah. "Bantuan diperuntukan untuk warga yang membutuhkan," kata Kades O'o, Syamudin.
Disinggung mengapa warga yang mampu secara ekonomi bisa mendapatkan sedangkan yang membutuhkan tidak,...?
"Bantuan itu secara bergilir nanti akan dapat semua bahkan PNS juga akan dapat semua," tambahnya.
Sebelumnya pihak desa dan penerima manfaat telah menandatangani surat perjanjian. "Kami sudah berkomitmen bahwa keturunan pertama dari sapi bantuan itu dikembalikan ke desa untuk disalurkan ke penerima lain. Tujuannya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," terangnya.
Tambahnya, sampai hari ini kades belum tahu bahwa ada warganya (penerima manfaat red) yang menjual sapi bantuan tersebut.