Advertisement
Korban An. Maemunah yang di aniaya oleh oknum kades. |
Reporter | Ag Man
Info720.com | Dompu. Sungguh miris yang dilakukan seorang Kepala Desa (Kades) Nowa Kecamatan Woja Kab. Dompu NTB. bukannya menjadi pelindung dan pengayom segala kebutuhan rakyat yang dipimpinnya, Justru melakukan penganiayaan. Parahnya, yang di aniaya adalah perempuan yang sudah berumur 50 tahun.
Kejadian penganiayaan oleh Oknum Kades tersebut dialami oleh Seorang Ibu Rumah Tangga ( IRT ), Maemunah ( 50 thn ) warga dusun wawo baka RT 007 desa nowa kecamatan woja. Kab. Dompu. Jum'at (23/08/2024)
Akibat penganiayaan yang dilakukan oleh oknum kades tersebut. Perempuan paruh baya itupun harus dilarikan dirumah sakit umum daerah ( RSUD ) kab. Dompu untuk dilakukan perawatan medis.
"Adapun motif terjadinya penganiayaan yang terjadi pada hari sabtu, 10 agustus 2024 perkiraan sekitar pukul. 09.00 wita tersebut. Dilatarbelakangi masalah pemasangan Sanyo (air) pada halaman pekerangan rumah adik saya an jubaidah" Tutur Maemunah saat di minta keterangan pada 23/08/2024
Namun pada saat itu oknum kades tersebut melarang saya untuk memasang Sayo (air), dengan alasan akan terganggu alirannya pada halaman rumah oknum kades tersebut. Lanjutnya.
Dirasa oleh Kades, aliran air tersebut mengganggu kenyamanan, sayapun meminta solusi padanya, Namun oleh SF (Inisial Kades) tidak memberikan solusi, melainkan oknum kades tersebut menunjukkan sikap arogan atas permintaan solusi dari saya, oleh karna aroganya oknum kades terjadilah insiden saling cekcok mulut antara saya dengan oknum kades, iapun langsung memukul mulut saya menggunakan tangan kepal.
Usai mendapatkan pukulan dari oknum kades tersebut oleh anak dan keponakan saya. Sambung maemunah, iapun langsung melaporkan kejadian itu ke mapolres dompu pada tanggal 10 Agustus 2024. Selanjutnya, saya dengan keadaan lemas, langsung di bawah oleh anak dan keponakan saya ke rumah sakit umum daerah (RSUD) kab. Dompu. Terangnya.
An. Maemunah melaporkan kasus penganiayaan ke Polres Dompu |
Patut disayangkan atas sikap aroganya seorang pemimpin yang bertindak hal demikian pada warganya sendiri, seharusnya dia (oknum kades) memberikan contoh teladan dan melindungi warganya, bukan bertindak langsung memukul warganya ketika warga yang meminta solusi setiap permasalahan yang ada. Kata Maemunah.
Maemunahpun mengharapkan sebagai seorang perempuan yang lemah, agar mendapatkan perlindungan hukum dari aparat penegak hukum (APH), atas tindakan oknum kades yang melakukan tindakan dugaan penganiyaan terhadapnya, serta meminta keadilan dan pelaku diproses sesuai hukum yang ada, sesuai dengan laporan yang Maemunah laporkan.
Hingga berita ini dimuat, korban masih mengalami trauma atas insiden tersebut.